Sakitnya Kesalahan


Sakitnya Kesalahan Dan Enaknya Kebenaran

Sakitnya kesalahan bernama : Yang harus dialami (panandang).

Enaknya kebenaran disebut : PAHALA

Benar dan salahnya dan juga enak dan tidak enaknya (sakit), disebut KARMA yang bermakna “Perbuatan” (Panggawe) dan Buahnya Perbuatan.

Yang dimaksud merasa salah : Mengerti dan mengakui kebenaran pengadilan kodrat.

Sikap hati tentang merasa dan mengakui kebenaran pengadilan, disebut : Bisa menerima, yang dalam Bahasa Arab disebut dengan “Ikhlas”. Itu bagi hati atas pengadilan Kodrat. Yang dalam bahasa Melayu : Sikap hati terhadap keadilan Kodrat.

Rela itu menghilangkan anggapan : SIKSA. Atas apa yang dialaminya, menetapkan KEPERLUAN.

Dan Ikhlas itu yang menghilangkan akibat yang dirasakan oleh “hati”, karena sikap hati SELARAS dengan berjalannya Pengadilan.

Mencari “Kebenaran” menghasilkan : Penerang dan kesantausaan, yaitu kelepasan dan merdeka.

Seseorang yang selalu menggerutu, resah, mengeluh, iri hati dan sebagainya, itu berasal dari : Tidak selarasnya sikap hati dengan adanya pengadilan.

Semua itu mengandung rasa : GUGATAN kepada berjalannya kodrat, yang dirasa tidak adil.

Contoh lainnya : Timbulnya mengeluh, marah, nafsu, sakit hati, menyangkal, mangkel, sakit hati, masgul, benci, kecewa, panas dan sebagainya, itu sudah termasuk cucu dari “kesalahan”. Walau pun tidak bermakna MENGGUGAT kepada pengadilan, akan tetapi salah karena “tidak mengetahui atas kesalahan hati” ketika itu.

Kemudian : Walau pun hanya : Iba, tersentuh hatinya, getun, takut, gila, terperanjat dan sejenisnya, oleh karena itu termasuk “Ribuan jenis kesakitan” padahal “sakit: itu akibat dari kesalahan, sehingga ternyata adalah berasal dari kesalahan, yang tidak diketahui asal mulanya..

loading...